Selasa, 22 Januari 2013



TUGAS BAHASA INDONESIA

NAMA          KELAS                   NPM
Chairunissa             3EB23                   21210543
Santi Yani Purnama      3EB23                   21208133
Yunita Permatasari     3EB23                   28210788


“JURNAL EKONOMI MANAGEMENT”

I.      LATARBELAKANG
A. Pengertian
Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian kepemimpinan dan upaya dari anggota organisasi serta penggunaan semua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Manajemen Keuangan adalah keseluruhan aktifitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat syarat yang paling menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut seefesien mungkin.

B. Contoh kasus pada jurnal Ekonomi Manajemen
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa hasil kuesioner yang disebarkan kepada para pengunjung Tmbookstore. Penyebaran kuesioner dilakukan pada hari Sabtu tanggal 11 Juli 2009 dan berakhir pada hari Minggu tanggal 19 Juli 2009.
Variabel yang diteliti oleh penulis dibedakan menjadi dua. Variabel pertama disebut variabel bebas yang terdiri atas variabel fasilitas, harga serta citra perusahaan. Sedangkan variabel yang kedua disebut variabel terikat yaitu tingkat kepuasan konsumen Tmbookstore.
Populasi dan sampel penelitian ini adalah seluruh pengunjung Tmbookstore. Jumlah responden yang ditentukan sebanyak 100 responden. Penentuan sample menggunakan nonprobability sampling, yaitu dengan cara aksidental sampling, artinya penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan ditemui dan terpilih akan dijadikan responden.
Teknik Analisis Data
1. Skala Likert
R.S Likert (1932) mengembangkan prosedur penskalaan dimana skala mewakili suatu countinum bipolar. Pada ujung sebelah kiri dengan angka rendah menggambarkan suatu jawaban yang negatif sedangkan ujung kanan dengan angka besar menggambarkan suatu jawaban yang positif. Format tipe Likert dirancang untuk memungkinkan pelanggan menjawab dalam berbagai tingkatan pada setiap butir yang menguraikan jasa atau produk.
Kebaikan penggunaan format tipe Likert dibandingkan dengan format check list yang hanya memberikan jawaban (ya) atau (tidak), adalah bahwa tipe Likert mencerminkan keragaman nilai sebagai akibat penggunaan skala yang dalam penelitian berkisar antara 1 sampai dengan 5. Dengan dimensi mutu yang tercermin dalam daftar pertanyaan, memungkinkan responden mengekspresikan tingkat pendapat mereka dalam jasa yang diterima lebih mendekati kenyataan yang sebenarnya.
2. Analisis Validitas
Validitas menunjukkan tingkat atau derajat yang digunakan sebagai bukti untuk mendukung kesimpulan yang ditarik dari nilai yang diturunkan dari ukuran atau tingkat dimana skala mengukur sesuatu yang seharusnya diukur. Suatu data dikatakan valid apabila nilai Correced Item lebih besar dari nilai r tabel dengan df = n – 2.
3. Analisis Reliabilitas
Kehandalan atau reliabilitas didefinisikan sebagai seberapa jauh pengukuran bebas dari varian kesalahan. Dalam memperkirakan kehandalan dari variabel yang diteliti peneliti menggunakan metode Cronbach’s Alpha (Cronbach, 1951). Perhitungan perkiraan Cronbrach’c Alpha biasanya dikerjakan dengan bantuan SPSS yang memang dirancang untuk dapat menghitung perkiraan kehandalan. Suatu variabel dikatakan handal jika nilai dari Cronbach’s Alpha > 0,6.
4. Analisis Korelasi
Analisis korelasi adalah bagian dari pengujian asosiatif yang bertujuan mencari kekuatan, signifikansi, dan arah hubungan antara dua variabel. Arah hubungan yang akan diuji dengan analisis korelasi dapat dikategorikan menurut tiga pola arah hubungan. Pola yang pertama adalah hubungan positif atau hubungan berpola searah. Pola yang kedua adalah hubungan negatif atau hubungan berpola kebalikan arah, dan yang terakhir adalah pola dimana tidak ada pola arah hubungan. Dalam mengukur tingkat korelasi penulis menggunakan korelasi metode Pearson melalui komputerisasi dengan SPSS.
5. Analisis Regresi
Analisis regresi adalah salah satu jenis analisis parametrik yang dapat memberikan dasar untuk memprediksi serta menganalisis varian. Beberapa tujuan dari dilakukannya analisis regresi antara lain untuk menentukan persamaan garis regresi berdasarkan nilai konstanta dan koefisien regresi yang dihasilkan, mencari korelasi bersama-sama antara variabel bebas dengan variabel terikat, dan menguji signifikansi pengaruh variable bebas terhadap variabel terikat melalui uji F. Untuk mencari korelasi secara parsial antara variabel bebas dengan variabel terikat, dan menguji signifikasi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat melalui uji t.



II.   PEMBAHASAN

Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk mengetahui berapa pertanyaan yang
valid dan reliabel dengan cara melakukan survey terhadap 100 responden. Hasil
perhitungan validitas dan realibilitas Item-item pertanyaan kuesioner adalah sebagai
berikut:
Tabel 4 Operasionalisasi Variabel Fasilitas, Harga, Citra Perusahaan, dan
Kepuasan Konsumen
Variabel      Item          Correleted Item              Cronbach’s
Fasilitas     F1            0,340                  
              F2            0,514
              F3            0,511
              F4            0,472
              F5            0,333
              F6            0,454                   0,814
              F7            0,669
              F8            0,530
              F9            0,597
              F10           0,512
Harga              H12           0,765
              H13           0,754
              H14           0,724
              H15           0,534
              H16           0,595
              H17           0,709                   0,906
              H18           0,741
              H19           0,675
              H20           0,476
              H21           0,724
Citra              C22           0,382    
              C23           0,526
              C24           0,594
              C25           0,574
              C26           0,635
              C27           0,437
              C28           0,461                   0,843
              C29           0,580
              C30           0,552
              C31           0,623
              C32           0,467
Kepuasan      K33           0,655
Konsumen      K34           0,614
              K35           0,611
              K36           0,561
              K37            0,610
              K38           0,558
              K39           0,694
              K40           0,589
              K41           0,665
              K42           0,730
              K43           0,675
               K44           0,677
              K45           0.727

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa seluruh item pertanyaan yang tersisa pada setiap variabel dinyatakan valid karena bernilai positif (+) dan bernilai lebih besar dari 0,194 (r tabel) engan df = n – 2 atau df = 43. Nilai Cronbach’s Alpha tiap variabel lebih besar dari 0.6, yaitu berkisar antara 0.814 sampai dengan 0.914, sehingga keempat variabel tersebut dinyatakan reliabel.

Analisis Korelasi
Hasil analisis korelasi variabel fasilitas, harga, dan citra perusahaan terhadap kepuasan
konsumen adalah sebagai berikut:

Tabel 8 Analisis Korelasi Pearson
Correlation
    *. Correlation is significant at the 0,05 level (2-tailed)

Sumber : Lampiran 3. hasil keluaran SPSS
Berdasarkan tabel korelasi di atas dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson, dapat diketahui hubungan antar variabelnya yaitu sebagai berikut:
1. Hubungan antara fasilitas denga citra perusahaan
Besar hubungan antara variabel fasilitas dengan citra perusahaan adalah 0,461 menunjukkan cukup kuatnya korelasi antara variabel fasilitas dengan citra perusahaan. Tanda (+) menunjukkan hubungan fasilitas dengan citra perusahaan yang searah, artinya bahwa semakin tinggi nilai fasilitas maka semakin tinggi nilai citra perusahaan.
2. Hubungan antara fasilitas denga kepuasan konsumen
Besar hubungan antara variabel fasilitas dengan kepuasan konsumen adalah 0,307 menunjukkan cukup kuatnya korelasi antara variabel fasilitas dengan kepuasan konsumen. Tanda (+) menunjukkan hubungan fasilitas dengan kepuasan konsumen yang searah, artinya bahwa semakin tinggi nilai fasilitas maka semakin tinggi nilai kepuasan konsumen.
3. Hubungan antara harga dengan citra perusahaan
Besar hubungan antara variabel harga dengan citra perusahaan adalah 0,209 menunjukkan cukup kuatnya korelasi antara variabel harga dengan citra perusahaan. Tanda (+) menunjukkan hubungan harga dengan citra perusahaan yang searah, artinya bahwa semakin tinggi nilai harga maka semakin tinggi nilai citra perusahaan.
4. Hubungan antara harga dengan kepuasan konsumen
Besar hubungan antara variabel harga dengan kepuasan konsumen adalah 0,292 menunjukkan cukup kuatnya korelasi antara variabel harga dengan kepuasan konsumen. Tanda (+) menunjukkan hubungan harga dengan kepuasan konsumen yang searah, artinya bahwa semakin tinggi nilai harga maka semakin tinggi nilai kepuasan konsumen.
5. Hubungan antara citra perusahaan dengan kepuasan konsumen
Besar hubungan antara variabel citra perusahaan dengan kepuasan konsumen adalah 0,393 menunjukkan cukup kuatnya korelasi antara variabel citra perusahaan dengan kepuasan konsumen. Tanda (+) menunjukkan hubungan citra perusahaan dengan kepuasan konsumen yang searah, artinya bahwa semakin tinggi nilai citra perusahaan maka semakin tinggi nilai kepuasan konsumen.

Analisis Regresi
Setelah melalui tahapan analisis korelasi ketiga varibael independen terhadap variabel
dependen, selanjutnya yang dilakukan adalah melakukan analisis regresi untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independent terhadap variabel dependen. Berikut adalah hasil dari analisis regresi tersebut.
Tabel 9 Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
Sumber : Lampiran 3. hasil keluaran SPSS
Tabel 10 Model Summary Fasilitas, Harga, dan Citra Perusahaan terhadap
Kepuasan Konsumen
Model Summary
a. Predictors: (Constant), Citra, Harga, Fasilitas
Sumber : Lampiran 3. hasil keluaran SPSS
Tabel 11 Anova Fasilitas, Harga, dan Citra Perusahaan terhadap Kepuasan
Konsumen
ANOVAb

a. Predictors: (Constant), Citra, Harga, Fasilitas
b. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen
Sumber : Lampiran 3. hasil keluaran SPSS

Tabel 12 Koefisien Fasilitas, Harga, dan Citra Perusahaan terhadap Kepuasan
Konsumen
Coefficientsa


a. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen
Sumber : Lampiran 3. hasil keluaran SPSS
Nilai yang terdapat pada kilom Unstandardized Coefficients menggambarkan persamaan Regresi sebagai berikut
Y = 0,651+0,188X1+0,260X2+0,318X3

Tabel 13 Kontribusi Fasilitas, Harga, dan Citra Perusahaan terhadap Kepuasan

Berdasarkan model penelitian kepuasan konsumen dengan menggunakan metode
regresi serta hasil perhitungan diketahui koefisien Beta Standar dari variabel fasilitas
berpengaruh secara langsung terhadap kepuasan konsumen adalah sebesar 17,56%,
sedangkan untuk variabel harga mempengaruhi secara langsung terhadap kepuasan
konsumen sebesar 35,81%, dan untuk variabel citra perusahaan dapat mempengaruhi
kepuasan konsumen secara langsung sebesar 46,62%.


III. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil proses penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Variabel fasilitas, harga, dan citra perusahaan berpengaruh secara serempak atau bersamasama berpengaruh terhadap kepuasan konsumen Tmbookstore. Variabel fasilitas diwakili oleh faktor layout penyedia jasa selalu memberikan kesan baik bagi konsumen, variable harga diwakili oleh faktor harga yang diberikan sesuai dengan mutu produk yang ditawarkan dan variabel citra perusahaan diwakili oleh faktor karyawan cepat tanggap, ramah dan sopan. Ketiga variabel tersebut memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen.
2. Secara parsial variabel harga dan citra perusahaan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan konsumen. Sebaliknya, variabel fasilitas dalam model ini tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen.
3. Citra perusahaan yang diwakili oleh faktor karyawan cepat tanggap, ramah dan sopan merupakan variabel yang memiliki pengaruh paling besar dalam kepuasan konsumen Tmbookstore


 Daftar Pustaka

  • http://www.scribd.com/doc/44299710/Jurnal-Ekonomi-Manajemen-Vol-1-No-5-Maret-2006
  • http://website.informer.com/terms/Contoh_Jurnal_Ekonomi_Manajemen_Sdm
  • repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/.../11205529.pdf


 

Kamis, 03 Januari 2013

TUGAS BAHASA INDONESIA 2


PENALARAN INDUKTIF

NAMA                :        SANTI YANI PURNAMA
KELAS               :        3EB23
NPM                   :        21208133



  1. Definisi
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).
Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi

  1. Metode dalam menalar
Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dan deduktif.
Metode induktif
Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif.
Metode deduktif
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.

C.    Jenis-jenis penalaran induktif
1.     Generalisasi
Adalah penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau peristiwa khusus yang dikemukakan harus cukup dan dapat mewakili.
Contoh:
·        Miley Cyrus adalah penyanyi solo, dan ia mempunyai suara yang indah.
·        David Villa adalah pemain sepak bola, dan ia memiliki wajah yang tampan.
Macam-macam generalisasi:
a)     Generalisasi Sempurna
Adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Contoh: Semua bulan masehi mempunyai hari tidak lebih dari 31 hari.
b)     Generalisasi Sebagian
Adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Misalnya, setelah kita menyelidiki sebagian bangsa Indonesia adalah manusia yan suka bergotong-royong kemudian diambil kesimpulan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang suka bergotong-royong, maka penyimpulan ini adalah generalisasi sebagian (probabilitas).

2.     Hubungan Kausalitas
Kausalitas merupakan prinsip sebab-akibat  yang di dharuri dan pasti antara segala kejadian, serta bahwa setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya, merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan.
Ada tiga jenis hubungan kausal:
a.      Hubungan sebab-akibat
Yaitu dimulai dengan mengemukakan fakta yang menjadi sebab dan sampai kepada kesimpulan yang menjadi akibat. Pada pola sebab ke akibat, sebagai gagasan pokok adalah akibat, sedangkan sebab merupakan gagasan penjelas.
Contoh: Hujan turun di daerah itu mengakibatkan timbulnya banjir.
b.      Hubungan akibat-sebab
Yaitu dimulai dengan fakta yang menjadi akibat, kemudian dari fakta itu dianalisis untuk mencari sebabnya.
Contoh: Mitchel tidak lulus dalam ujian kali ini disebabkan dia tidak belajar dengan baik.
c.       Hubungan akibat-akibat
Yaitu dimulai dari suatu sebab yang dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat pertama berubah menjadu sebab yang menimbulkan akibat kedua.
Contoh: Kakak mendapatkan jalanan di depan rumah becek, sehingga kakak beranggapan jemuran di rumah basah.

3.     Analogi
Adalah cara penarikan dengan membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama.
Analogi Induktif adalah suatu cara berfikir yang di dasarkan pada persamaan yang nyata dan terbukti. Jika memiliki suatu kesamaan dari yang penting, maka dapat di simpulkan serupa dalam beberapa karakteristik lainnya. Apabila hanya terdapat persamaan kebetulan dan perbandingan untuk sekedar penjelasan, maka kita tidak dapat membuat suatu kesimpulan
Analogi memiliki 4 fungsi:
·      Membandingkan beberapa orang yang memiliki sifat kesamaan
·      Meramalkan kesamaan
·      Menyingkapkan kekeliruan
·      Klasifikasi
Contoh analogi:
Bapak Yohanes adalah seorang ilmuan terpandai yang ada di kota ini di usianya yang measuki 50 tahun. Layaknya padi yang semakin tua usianya semakin berisi bulir bulirnya, begitu pula dengan keberhasilanya di dalam bidang riset. Namun bukan berati hal ini membuatnya sombong, tetapi malah semakin membuatnya rendah hati pada masyarakat.Bapak Yohanes memang seperti ilmu padi, yang semakin tua semakin merunduk.

d.    Kesimpulan
Didalam penalaran yang telah dibahas terdapat dua jenis penalaran, yaitu penalaran Induktif dan penalaran Deduktif. Penalaran Induktif merupakan metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Jenis-jenis penalaran ada tiga, yaitu generalisasi, hubungan kausal, dan analogi.

;;

My photo's...