Sabtu, 26 Desember 2009


Cikarang, 26 Desember 2009
Pukul 16.05

Sebulan lewat 2 hari telah ayahku lewati dalam pengobatannya di Klinik dan Apotek Bersama Budi Lestari Cikarang. Kini kondisi ayahku telah mencapai hasil yang cukup memuaskan. Aku bahagia melihat kondisinya yang sekarang. Yang telah hampir pulih, mulai dari kondisi badannya yang tidak lagi terkulai lemah dan kondisi kakinya yang mencapai proses kesembuhan. Ini semua juga berkat Dokter yang telah mengobati luka kaki ayahku. Namanya Dr. Niniek Yuliani.


Deskriptif diri sendiri, seolah2 aku seorang dokter


Aku cukup bangga dengan kedua perawat yang ada disana, yang setiap harinya tidak pernah bosan melihat dan membersihkan luka di kaki ayahku. Nama dari kedua perawat itu adalah mba Rini dan mba Fitri. Mereka telaten sekali mebersihkan luka di kaki ayahku. Terlebih mba Fitri yang sering sekali ku ajak bercanda ketika sedang mencuci luka di kaki ayahku, ia sangat cekatan dalam membersihkan dan menggunting kulit dan jaringan yang mati di kaki ayahku. Selain ia orang yang lucu, Ia juga orang yang cantik dan sangat ramah kepada pasien. Saya juga lebih akrab dengan mba yang satu ini, saya sempat merekam foto ketika ayahku disuntik antibiotic untuk mempercepat proses penyembuhan di tubuh ayahku. Hehehehe…




Salah satu Luka pada kaki ayahku yang hari ini juga aku potret, bisa kita liat hasilnya di bawah ini.




Jumat, 25 Desember 2009

Luka Pada Penderita Diabetes


Luka pada penderita Diabetes

Info Penting. . .
Bagi penderita Diabetes Melitus, sebaiknya was-was terhadap Luka yang diderita. Jika luka tersebut masih kecil atau hanya sebatas goresan Luka sebaiknya segera diobati. Karena jika penyakit tersebut tidak segera diobati semakin lama akan mengalami pembusukan. Pembusukan tersebut biasa disebut Gangrene. . .
Jika Gangerene semakin berlanjut bisa menyebabkan hal yang fatal bagi si penderita. Bisa membuat organ dari si penderita tersebut harus segera diamputasi.

Pengobatan pada Luka Penderita Diabetes Melitus
Untuk Luka biasa
-         Lakukan pencucian pada Luka tersebut dengan menggunakan Larutan NaCl. NaCl bisa dibeli di rumah sakit dengan harga yang terjangkau.
* Sebaiknya luka dibersihkan dengan kain kassa bukan dengan kapas.
-         Beri Betadine secukupnya pada Luka tersebut. Namun bila Luka tersebut cukup ringan juga bisa menggunakan serbuk Peniccilin atau serbuk Nebacetin (Nebacetin sejenis dengan penicillin), karena bisa mempercepat penyembuhan.
-         Kemudian balut dengan Kain Kassa.

-         Jika Luka sudah semakin melebar, sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit agar bisa ditangani lebih lanjut dengan cara pencucian yang rutin. Terlebih untuk yang mengalami Gangrene, harus secepatnya ditangani oleh Dokter yang ahli.

-         Yang biasa saya liat saat pencucian di rumah sakit,, jaringan atau kulit yang mati biasanya dibersihkan dengan cara membuang jaringan atau kulit yang mati tersebut. Kemudian dibersihkan dengan cara yang sama seperti Luka biasa, namun menggunakan Madu. Hal itu dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan jaringan kulit pada luka tersebut.

-         Satu hal yang penting bagi penderita Diabetes Melitus ini,, KADAR GULA dalam tubuh harus selalu terkontrol. Karena bila kadar gula tetap stabil dapat mempercepat proses penyembuhan.

Semua info ini saya sampaikan bagi penderita diabetes maupun masyarakat sekalian  yang memiliki keluarga penderita Diabetes. Saya mengetahui hal ini karena salah satu keluarga saya juga ada yang menderita penyakit Diabetes Melitus seperti ini. Dan keadaannya sekarang sudah mulai pulih. Saya harap info ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Semoga cepat sembuh bagi penderita Diabetes yang sedang mengalami luka seperti ini.

Photo-photo luka pada penderita Diabetes Melitus



Selasa, 22 Desember 2009

Jeritan Hati


-Jeritan Hati-






Menyendiri di suatu sudut dalam Kegelapan…
Penuh sesak…
Bagai terhenti di pangkal tenggorokan…

Segala’a bagaikan hampa tiada arti…
Terasa sepi meski aku berada di keramaian…
Sesak…
Jika ku dapat berteriak,, ku ingin berteriak sekencang-kencang’a…
Mengadu pada dunia…

Tanpa terasa air mata ini pun mengalir…
Aku bukan batu karang yang bisa tegar walau terhempas ombak…
Aku bukan Tuhan yang dapat tetap tersenyum walaupun segala yang terjadi tidak seperti yang ia harapkan…

Aku butuh tonggak besi agar ku tetap bisa berdiri…
Aku butuh sandaran untukku menahan segalanya yang kualami,, agar ku bisa tetap bisa berdiri tegar..
Segalanya terasa sangat berat..
Segalanya terasa sangat memilukan…

Ingin ku berdiri di tengah-tengah hujan yang mengalir begitu deras…
Agar tiada satupun yang dapat tahu bahwa diriku adalah seorang yang rapuh,,
“Yang menangisi segalanya yang kurasakan”
“Yang menangisi keadaannya yang terpuruk”






Akankah segalanya dapat berakhir dengan kebahagiaan seperti yang kuharapkan…



 By : Santi Yani Purnama

;;

My photo's...